Jumat, 23 November 2012

Mite desa tertua di Indonesia


Mite Desa Tertua di Indonesia

Dikisahkan, dahulu kala berhembus bau harum yang demikian semerbak hingga menembus batas langit, menyentak setiap tarikan nafas dan mengundang rasa ingin tahu. Dikisahkan, seorang dewi entah bernama siapa, salah satu penghuni langit tergugah dan terpikat oleh keharuman itu. Maka tanpa dapat dicegah segera ia melayang –layang pergi kesana-kemari mencari asal datangnya bau harum itu.
Berhari-hari dewi itu mengikuti arah datangnya bau harum, kian lama yang mencari, kian ia merasa mendekati asal datangnya keharuman itu. Benarlah, akhirnya ia melayang menuju satu arah, arah yang memberi bau terkuat, yang paling keras kesemerbakannya. Akhirnya di satu titik di antara awan-awan dewi itu menghentikan terbangnya, mengerutkan dahinya, memastikan bahwa keharuman yang menyentak itu datangnya dari bawah, dari bumi.
Segera dewi itu  meluncur dengan anggun, menjejakkan kakinya di atas tanah, menarik nafasnya dengan mata penuh cahaya; alangkah kagum hatinya memandang sekitarnya. Sambil melangkah pelahan dicarinya asal keharuman itu, alangkah terpesona dewi itu saat menyadari semua keharuman yang mampu menembus langit itu, yang menarik dirinya turun ke bumi berasal dari pohon-pohon menyan dan sang matahari yang usil dengan penuh senyum mengikuti secara diam-diam kemana pun  dewi itu melangkah.
Ah, akan berdiam di sini, putus dewi itu dengan senyum mengembang.  Dengan keriangan yang luar biasa dewi itu bergerak berkeliling mengamati semua pohon lalu bicara dengan pohon menyan, izinkan aku meminta bagian tubuhmu untuk kujadikan balai-balai, aku hendak berdiam di sini menikmati keharuman yang menebar dari diri kalian.
Pohon-pohon menyan seperti bersorak mengibas-ibas daun dan rantingnya, keharuman makin merebak, salah satu dari mereka membungkuk, melengkungkan batangnya, tak lama kemudian ada balai-balai yang demikian nyaman; dewi itu sungguh bahagia dan berjanji akan setiap hari mengurus semua pohon di sana, pohon-pohon menyan bersorak riang seolah mendapatkan kembali ibunya. Dewi itu memang jatuh hati pada pohon-pohon itu, setiap hari di menyisiri barisan pohon-pohon itu, mengajak bercakap-cakap, kadang bernyanyi, dan matahari terus mengikuti dengan cahayanya bahkan kadang begitu dekat cahaya itu diarahkan ke mata dewi itu," hei, matahari, menjauhlah, sudah cukup cahayamu, jangan menyilaukan mataku dan jangan sampai membuat daun-daun pohon menyan ini layu…"
Tapi sang matahari memang jail dan agaknya menyukai dewi itu, walau hampir setiap hari dewi itu mendampratnya, matahari itu tetap saja mengejar dewi itu dengan cahayanya, suatu ketika dewi itu bersembunyi di sebuah gua, ternyata matahari itu mengikuti dewi itu hingga ke goa, dengan kesal dewi itu berteiak dank arena demikian kesal ia menunggingkan pantatnya ke arah langit, ke arah matahari menggantungkan cahayanya seraya berteriak," ini kupantati kamu, hai matahari yang selalu usil…." Matahari bukannya meredupkan cahayanya, malah makin bersinar terang.
Keajaiban terjadi setelah menunggingi matahari, dewi itu hamil.  Dan kemudian melahirkan anak kembar dampit, yang sulung banci, yang lebih kecil perempuan. Setelah anak itu agak besar, dewi itu dipanggil oleh suara gaib, dia pun terbang kembali ke langit, kedua anaknya dititipnya pada pohon-pohon menyan dan matahari setiap hari dengan setia menjaganya.
Pada musim-musim yang penuh angin seperti biasa keharuman makin semerbak menebar dari tempat itu, tak hanya ke langit namun juga sampai jauh ke seberang, di sebuah kerajaan  yang dipimpin oleh Dalem Solo.
Dalem Solo memiliki empat anak,  tiga lelaki dan yang bungsu perempuan, keempatnya sangat tertarik dengan bau harum yang semerbak yang menyelimuti wilayah kerajaan ayahnya dan berkehendak hendak mencari sumbernya. Ayahandanya pun ingin tahu asal keharuman itu, mengizinkan keempat anaknya bertualang mencari sumber keharuman itu.
Maka berangkat keempat saudara itu menjejaki arah datangnya keharuman, pelahan-lahan mereka bergerak, memastikan dari arah mana harum itu tercium, mereka bergerak ke Timur, sempat berputar ke utara, keharuman itu makin menyentak saat mereka melewati celah laut, pengembaraan mereka memasuki pulau Bali, hingga sempat mereka memasuki daerah desa Culik lalu ke desa Tepi, sebuah perbatasan antara karangasem dengan buleleng, bau harum itu makin menguat  dari arah gunung Batur, mereka pun menyusuri jalan mendekati gunung batur, setibanya di kaki gunung, anak perempuan dari empat bersaudara itu memutuskan untuk berdiam di sana, tempat itu sekarang di wilayah Pura Batur, anak perempuan itu mendapat gelar Ratu Ayu Mas Maketeg, sedangkan ketiga saudara lelakinya melanjutkan perjalanan menyusuri pinggir danau Batur, setibanya di tempat datar di baratdaya danau terdengar suara seekor burung yang teramat nyaring, tempat itu lalu dinamakan Desa Kedisan (Kedis adalah bahasa bali untuk menyebut burung) waktu mendengar suara burung itu karena girang putra dalem solo yang termuda bersorak kegirangan.  Sorakannya itu membuat kakak sulungnya tidak senang dan memerintahkan," sebaiknya engkau berdiam di sini, tak usah melanjutkan perjalanan…" Namun adiknya dengan lembut menyahut,"Tidak kakak, hamba akan tetap turut mencari sumber keharuman, hamba tak tergoda sedikit pun dengan kemerduan suara burung itu.."
Mendengar sahutan adiknya itu, bukannya sang kakak senang hati, justru  dengan penuh amarah menendang sehingga adiknya jatuh duduk bersila, itu sebabnya di Kedisan hingga kini ada patung yang duduk bersila bergelar Ratu Sakti Sang Hyang Jero. Setelah meninggalkan adiknya dalam kondisi duduk bersila, kedua putra dalem solo yang sulung dan yang nomor dua melanjutkan pengembaraannya kini menyusuri tepian timur dan tiba di tempat yang datar serta menemukan dua orang perempuan sedang mencari kutu di atas kepala yang lain, karena gembira melihat manusia setelah sekian lama melakukan pengembaraan, putra dalem solo yang kedua amat gembira dan menyapa kedua perempuan itu, perbuatannya itu ternyata membuat sang kakak murka," kamu tak pantas lagi mengikuti pengembaraan ini, karena demikian terpikat dengan kedua perempuan itu, berdiamlah di sini…"
"kakak, apa salah hamba, hamba tetap akan ikut…hamba tetap berhak untuk menemukan  sumber keharuman itu…"
   "Tidak kuizinkan.."  "aku memaksa ikut.."
Sang kakak naik pitam lalu menyepak dengan sekuat tenaga, sehingga adiknya jatuh melingkuh, telungkup, hingga sampai kini di sana ada patung yang bentuk telungkup dan asal kata melingkuh itulah dikenal kemudian, setelah meninggalkan ketiga adiknya, si sulung terus melangkah menyusuri  tepian danau menuju utara, melewati jalanan yang curam, bau semerbak itu makin terasa dekat, dan akhirnya dia tiba di suatu dataran dimana dia temukan seorang dewi, yang sungguh jelita, membuat jantungnya berdetak hebat.
Dewi itu tengah duduk terpejam di bawah pohon-pohon menyan. Dengan penuh kasmaran didekatinya dewi itu, disampaikannya hasrat hatinya, sang dewi menjelaskan bahwa dia memiliki seorang kakak, maka sang kakak pun ditemui oleh putra sulung dalem solo. Dengan tenang, kembaran sang dewi menyahut," kamu boleh mengawini adikku dengan satu syarat kamu harus mau menjadi raja di sini…"
Putra sulung Dalem solo pun menyetujui permintaan itu dan mendapatkan gelar Raja Sakti Pancering Jagat dan istrinya Ratu Ayu Pingit Dalam Dasar, berdua mereka menguasai wilayah danau batur hingga kini tetap dipuja dengan tradisi Trunyan . Dan karena tak ingin daerah kekuasaannya di cari oleh orang-orang disebabkan oleh bau harum yang menembus  langit dan lautan, maka keduanya memerintahkan kepada rakyat desa trunyan," Jika ada yang meninggal, jangan dikubur, tapi dipasah, dijajar….agar keharuman menyan tidak menyebar, tapi cukup hanya disekitar wilayah batur ini saja…" (tradisi mepasah ini perhatikan standing dengan beberapa cara di beberapa negaraa lain seperti toraja, mesir, dll) sejak itulah bau harum tak lagi memancar dari tempat itu.

Unsur-unsur intrinsiknya :
1. Tema                               : Desa tertua di Indonesia.

2. Seting                   
a. Tempat                     : Langit, pedesaan, laut,pegunungan.
b. Waktu                      : Siang hari, Musim angin.
c.Suasana                     : Penasaran, seru, mistis,Menjengkelkan.
3.Alur                                 : Maju.
4.Penokohan
a.Protagonis                : Sang Dewi.
b.Antagonis                 : Raja Sakti Pancering Jagat & Ratu Ayu Pingit Dalam Dasar.
c.Tritagonis                 : 3 putra dalem yang meninggal.
d.Figuran                     : -
5.Amanat                            : Harus patuh pada yang lebih tua, jangan mudah marah.
6.Sudut pandang                : Orang ke tiga.
7.Gaya bahasa                    : Peribahasa, Majas.


Unsur-unsur ekstrinsiknya  : Pendidikan, sosial, budaya.

2 komentar:

  1. Do you understand there is a 12 word phrase you can say to your partner... that will trigger intense emotions of love and instinctual attractiveness to you buried within his heart?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, cherish and look after you with all his heart...

    12 Words That Trigger A Man's Love Instinct

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work better than before to do his best at looking after your relationship.

    Matter of fact, fueling this influential instinct is absolutely essential to getting the best possible relationship with your man that as soon as you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will soon notice him open his mind and heart to you in such a way he haven't experienced before and he'll see you as the one and only woman in the world who has ever truly understood him.

    BalasHapus
  2. If you're trying to lose weight then you certainly have to start using this totally brand new personalized keto plan.

    To create this keto diet service, licenced nutritionists, personal trainers, and professional chefs have united to produce keto meal plans that are useful, convenient, price-efficient, and fun.

    From their first launch in early 2019, 100's of people have already remodeled their body and health with the benefits a proper keto plan can give.

    Speaking of benefits; in this link, you'll discover eight scientifically-proven ones given by the keto plan.

    BalasHapus