Mite
Desa Tertua di Indonesia
Dikisahkan, dahulu kala berhembus bau
harum yang demikian semerbak hingga menembus batas langit, menyentak setiap
tarikan nafas dan mengundang rasa ingin tahu. Dikisahkan, seorang dewi entah
bernama siapa, salah satu penghuni langit tergugah dan terpikat oleh keharuman
itu. Maka tanpa dapat dicegah segera ia melayang –layang pergi kesana-kemari
mencari asal datangnya bau harum itu.
Berhari-hari dewi itu mengikuti arah
datangnya bau harum, kian lama yang mencari, kian ia merasa mendekati asal
datangnya keharuman itu. Benarlah, akhirnya ia melayang menuju satu arah, arah
yang memberi bau terkuat, yang paling keras kesemerbakannya. Akhirnya di satu
titik di antara awan-awan dewi itu menghentikan terbangnya, mengerutkan
dahinya, memastikan bahwa keharuman yang menyentak itu datangnya dari bawah,
dari bumi.
Segera dewi itu meluncur dengan
anggun, menjejakkan kakinya di atas tanah, menarik nafasnya dengan mata penuh
cahaya; alangkah kagum hatinya memandang sekitarnya. Sambil melangkah pelahan
dicarinya asal keharuman itu, alangkah terpesona dewi itu saat menyadari semua
keharuman yang mampu menembus langit itu, yang menarik dirinya turun ke bumi
berasal dari pohon-pohon menyan dan sang matahari yang usil dengan penuh senyum
mengikuti secara diam-diam kemana pun dewi itu melangkah.
Ah, akan berdiam di sini, putus dewi itu
dengan senyum mengembang. Dengan keriangan yang luar biasa dewi itu
bergerak berkeliling mengamati semua pohon lalu bicara dengan pohon menyan,
izinkan aku meminta bagian tubuhmu untuk kujadikan balai-balai, aku hendak
berdiam di sini menikmati keharuman yang menebar dari diri kalian.
Pohon-pohon menyan seperti bersorak
mengibas-ibas daun dan rantingnya, keharuman makin merebak, salah satu dari
mereka membungkuk, melengkungkan batangnya, tak lama kemudian ada balai-balai
yang demikian nyaman; dewi itu sungguh bahagia dan berjanji akan setiap hari
mengurus semua pohon di sana, pohon-pohon menyan bersorak riang seolah
mendapatkan kembali ibunya. Dewi itu memang jatuh hati pada pohon-pohon itu,
setiap hari di menyisiri barisan pohon-pohon itu, mengajak bercakap-cakap,
kadang bernyanyi, dan matahari terus mengikuti dengan cahayanya bahkan kadang
begitu dekat cahaya itu diarahkan ke mata dewi itu," hei, matahari,
menjauhlah, sudah cukup cahayamu, jangan menyilaukan mataku dan jangan sampai
membuat daun-daun pohon menyan ini layu…"
Tapi sang matahari memang jail dan
agaknya menyukai dewi itu, walau hampir setiap hari dewi itu mendampratnya,
matahari itu tetap saja mengejar dewi itu dengan cahayanya, suatu ketika dewi
itu bersembunyi di sebuah gua, ternyata matahari itu mengikuti dewi itu hingga
ke goa, dengan kesal dewi itu berteiak dank arena demikian kesal ia
menunggingkan pantatnya ke arah langit, ke arah matahari menggantungkan
cahayanya seraya berteriak," ini kupantati kamu, hai matahari yang selalu
usil…." Matahari bukannya meredupkan cahayanya, malah makin bersinar
terang.
Keajaiban terjadi setelah menunggingi matahari, dewi itu hamil. Dan kemudian melahirkan anak kembar dampit, yang sulung banci, yang lebih kecil perempuan. Setelah anak itu agak besar, dewi itu dipanggil oleh suara gaib, dia pun terbang kembali ke langit, kedua anaknya dititipnya pada pohon-pohon menyan dan matahari setiap hari dengan setia menjaganya.
Keajaiban terjadi setelah menunggingi matahari, dewi itu hamil. Dan kemudian melahirkan anak kembar dampit, yang sulung banci, yang lebih kecil perempuan. Setelah anak itu agak besar, dewi itu dipanggil oleh suara gaib, dia pun terbang kembali ke langit, kedua anaknya dititipnya pada pohon-pohon menyan dan matahari setiap hari dengan setia menjaganya.
Pada musim-musim yang penuh angin seperti
biasa keharuman makin semerbak menebar dari tempat itu, tak hanya ke langit namun
juga sampai jauh ke seberang, di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Dalem
Solo.
Dalem Solo memiliki empat anak,
tiga lelaki dan yang bungsu perempuan, keempatnya sangat tertarik dengan bau
harum yang semerbak yang menyelimuti wilayah kerajaan ayahnya dan berkehendak
hendak mencari sumbernya. Ayahandanya pun ingin tahu asal keharuman itu,
mengizinkan keempat anaknya bertualang mencari sumber keharuman itu.
Maka berangkat keempat saudara itu menjejaki
arah datangnya keharuman, pelahan-lahan mereka bergerak, memastikan dari arah
mana harum itu tercium, mereka bergerak ke Timur, sempat berputar ke utara,
keharuman itu makin menyentak saat mereka melewati celah laut, pengembaraan
mereka memasuki pulau Bali, hingga sempat mereka memasuki daerah desa Culik lalu
ke desa Tepi, sebuah perbatasan antara karangasem dengan buleleng, bau harum
itu makin menguat dari arah gunung Batur, mereka pun menyusuri jalan
mendekati gunung batur, setibanya di kaki gunung, anak perempuan dari empat
bersaudara itu memutuskan untuk berdiam di sana, tempat itu sekarang di wilayah
Pura Batur, anak perempuan itu mendapat gelar Ratu Ayu Mas Maketeg,
sedangkan ketiga saudara lelakinya melanjutkan perjalanan menyusuri pinggir
danau Batur, setibanya di tempat datar di baratdaya danau terdengar suara
seekor burung yang teramat nyaring, tempat itu lalu dinamakan Desa Kedisan (Kedis adalah bahasa bali untuk menyebut
burung) waktu mendengar suara burung itu karena girang putra dalem solo
yang termuda bersorak kegirangan. Sorakannya itu membuat kakak sulungnya
tidak senang dan memerintahkan," sebaiknya engkau berdiam di sini, tak
usah melanjutkan perjalanan…" Namun adiknya dengan lembut
menyahut,"Tidak kakak, hamba akan tetap turut mencari sumber keharuman,
hamba tak tergoda sedikit pun dengan kemerduan suara burung itu.."
Mendengar sahutan adiknya itu, bukannya
sang kakak senang hati, justru dengan penuh amarah menendang sehingga
adiknya jatuh duduk bersila, itu sebabnya di Kedisan hingga kini ada patung
yang duduk bersila bergelar Ratu Sakti Sang Hyang Jero. Setelah
meninggalkan adiknya dalam kondisi duduk bersila, kedua putra dalem solo yang
sulung dan yang nomor dua melanjutkan pengembaraannya kini menyusuri tepian
timur dan tiba di tempat yang datar serta menemukan dua orang perempuan sedang
mencari kutu di atas kepala yang lain, karena gembira melihat manusia setelah
sekian lama melakukan pengembaraan, putra dalem solo yang kedua amat gembira
dan menyapa kedua perempuan itu, perbuatannya itu ternyata membuat sang kakak
murka," kamu tak pantas lagi mengikuti pengembaraan ini, karena demikian
terpikat dengan kedua perempuan itu, berdiamlah di sini…"
"kakak, apa salah hamba, hamba tetap
akan ikut…hamba tetap berhak untuk menemukan sumber keharuman itu…"
"Tidak
kuizinkan.." "aku memaksa ikut.."
Sang kakak naik pitam lalu menyepak
dengan sekuat tenaga, sehingga adiknya jatuh melingkuh, telungkup, hingga sampai kini di sana ada patung yang
bentuk telungkup dan asal kata melingkuh itulah dikenal kemudian, setelah
meninggalkan ketiga adiknya, si sulung terus melangkah menyusuri tepian
danau menuju utara, melewati jalanan yang curam, bau semerbak itu makin terasa
dekat, dan akhirnya dia tiba di suatu dataran dimana dia temukan seorang dewi,
yang sungguh jelita, membuat jantungnya berdetak hebat.
Dewi itu tengah duduk terpejam di bawah
pohon-pohon menyan. Dengan penuh kasmaran didekatinya dewi itu, disampaikannya
hasrat hatinya, sang dewi menjelaskan bahwa dia memiliki seorang kakak, maka
sang kakak pun ditemui oleh putra sulung dalem solo. Dengan tenang, kembaran
sang dewi menyahut," kamu boleh mengawini adikku dengan satu syarat kamu
harus mau menjadi raja di sini…"
Putra sulung Dalem solo pun menyetujui
permintaan itu dan mendapatkan gelar Raja Sakti Pancering Jagat dan istrinya
Ratu Ayu Pingit Dalam Dasar, berdua mereka menguasai wilayah danau batur hingga
kini tetap dipuja dengan tradisi Trunyan . Dan karena tak ingin daerah
kekuasaannya di cari oleh orang-orang disebabkan oleh bau harum yang
menembus langit dan lautan, maka keduanya memerintahkan kepada rakyat
desa trunyan," Jika ada yang meninggal, jangan dikubur, tapi dipasah,
dijajar….agar keharuman menyan tidak menyebar, tapi cukup hanya disekitar
wilayah batur ini saja…" (tradisi mepasah ini perhatikan standing dengan
beberapa cara di beberapa negaraa lain seperti toraja, mesir, dll) sejak itulah
bau harum tak lagi memancar dari tempat itu.
Unsur-unsur intrinsiknya :
1. Tema : Desa tertua di Indonesia.
2. Seting
a. Tempat : Langit, pedesaan, laut,pegunungan.
b. Waktu : Siang hari, Musim angin.
c.Suasana :
Penasaran, seru,
mistis,Menjengkelkan.
3.Alur :
Maju.
4.Penokohan
a.Protagonis : Sang Dewi.
b.Antagonis : Raja Sakti Pancering Jagat & Ratu Ayu
Pingit Dalam Dasar.
c.Tritagonis : 3 putra dalem yang meninggal.
d.Figuran : -
5.Amanat :
Harus patuh pada
yang lebih tua, jangan mudah marah.
6.Sudut pandang : Orang ke tiga.
7.Gaya bahasa :
Peribahasa, Majas.
Unsur-unsur ekstrinsiknya : Pendidikan, sosial, budaya.
Do you understand there is a 12 word phrase you can say to your partner... that will trigger intense emotions of love and instinctual attractiveness to you buried within his heart?
BalasHapusThat's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, cherish and look after you with all his heart...
12 Words That Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work better than before to do his best at looking after your relationship.
Matter of fact, fueling this influential instinct is absolutely essential to getting the best possible relationship with your man that as soon as you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will soon notice him open his mind and heart to you in such a way he haven't experienced before and he'll see you as the one and only woman in the world who has ever truly understood him.
If you're trying to lose weight then you certainly have to start using this totally brand new personalized keto plan.
BalasHapusTo create this keto diet service, licenced nutritionists, personal trainers, and professional chefs have united to produce keto meal plans that are useful, convenient, price-efficient, and fun.
From their first launch in early 2019, 100's of people have already remodeled their body and health with the benefits a proper keto plan can give.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover eight scientifically-proven ones given by the keto plan.